Penyemprotan Fogging di RT. 019 RW. 006

Fogging adalah penyemprotan insektisida untuk membunuh nyamuk. Cara ini dilakukan sebagai upaya mencegah penyakit yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk, misalnya demam berdarah atau malaria. Meski begitu, fogging ternyata juga berisiko menimbulkan masalah kesehatan.

Penyemprotan Fogging dari Dinas Kesehatan mulai dilaksanakan , Pada Kamis tanggal 17 Pebruari 2022 Pukul 10.00 WIB di RT. 019 Kelurahan Manisrejo Kecamatan Taman Kota Madiun didampingi oleh 3 Pilar Kelurahan Manisrejo.

Fogging umumnya menggunakan racun insektisida jenis piretroid sintetis. Zat kimia ini juga terkandung dalam semprotan antinyamuk yang banyak dijual di pasaran. Namun, berbeda dengan produk pembasmi nyamuk rumahan, asap fogging biasanya tidak menimbulkan bau yang menyengat. Tak hanya nyamuk, berbagai jenis serangga dan hama lain juga bisa diusir dengan fogging.

Dampak Negatif Fogging Nyamuk

Kabut fogging dibentuk dengan mengubah campuran insektisida dan air menjadi asap melalui mesin. Takaran insektisida yang terdapat dalam asap fogging sangat kecil, tetapi cukup untuk membunuh nyamuk. Dalam jumlah kecil, asap yang terhirup tidak menimbulkan efek samping pada manusia. Akan tetapi, jika terhirup dalam jumlah besar, asap fogging bisa mengganggu kesehatan manusia.

Berikut ini adalah beberapa efek samping yang mungkin muncul jika seseorang terpapar asap fogging dalam jumlah besar:

  • Mata perih dan berair
  • Batuk-batuk
  • Sulit bernapas
  • Sakit kepala
  • Iritasi kulit
  • Lemas

Selain itu, dampak negatif fogging juga bisa dialami jika cairan racun mengenai kulit atau tidak sengaja tertelan.

Tak hanya beberapa gejala di atas, paparan insektisida dalam jumlah besar juga dapat menyebabkan keracunan insektisida yang ditandai dengan munculnya beberapa gejala, yaitu:

  • Gangguan penglihatan
  • Keringat berlebih
  • Produksi air liur berlebih
  • Muntah
  • Sesak napas
  • Sakit perut
  • Detak jantung dan tekanan darah menurun

Untuk kondisi yang cukup parah, keracunan insektisida dapat menyebabkan penderitanya kejang hingga kehilangan kesadaran. Kondisi ini tergolong berbahaya dan harus segera ditangani oleh dokter.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *